SCN | PEKANBARU – SMAN 8 Pekanbaru kembali melanjutkan tradisi pelepasan/ perpisahan siswa kelas XII disekolah secara sederhana. Tradisi pelepasan siswa di sekolah saat upacara bendera ini dilakukan sejak tahun 2020 lalu.
” Kita akan kembali melepas siswa di sekolah secara sederhana, tidak ada acara perpisahan. Siswa dikumpulkan dihalaman sekolah dan kita serahkan ke orangtua. Setelah itu tidak ada lagi perpisahan lanjutan,” kata Ketua Komite SMAN 8 Pekanbaru Delisis Hasanto didampingi ketua panitia pelepasan Roni, Rabu (23/4) di Pekanbaru
Tidak adanya perpisahan disekolah ini kata Delisis, sesuai dengan arahan Gubernur Riau agar sekolah tidak membebani orangtua siswa dalam hal pembiayaan uang perpisahan. Apalagi dengan adanya instruksi untuk mengefesiensi pengunaan anggaran.
Sebagai bentuk dukungan, pihak sekolah dan komite tidak ingin membebani orangtua siswa. Uang perpisahan yang sudah terlanjur diterima panitia wajib dikembalikan ke orangtua siswa
” Jadi tidak ada lagi perpisahan yang mengunakan tenda, hiburan hanya pelepasan dan penyerahan siswa ke orangtua yang rencana akan kita laksanakan 5 Mei saat pengumuman kelulusan,” kata Delisis
Delisis juga mengingatkan kepada orangtua siswa agar menjaga anaknya jangan sampai melakukan perpisahan kelas secara diam diam. Sebab, sekolah tidak melaksanakan perpisahan, hanya pelepasan saat upacara saja.
” Kami dari komite menyarankan agar orangtua tetap menjaga anaknya jangan sampai melaksanakan perpisahan secara diam diam diluar sekolah. Jangan ada yang namaya acara from nigth yang dilakukan segelintir komunitas. Kami tidak bertanggung jawab karena jangkauan kami terbatas,” kata Delisis
Sementara itu, Plt Kepala SMAN 8 Pekanbaru Sulismayati mendukung komite sekolah melakukan pelepasan siswa saat upacara saja secara sederhana seperti tahun tahun sebelumnya sudah menjadi tradisi SMAN 8 Pekanbaru.
” Tiga tahun lalu kita sambut anak didik kita dengan penuh suka cita. Sekarang sudah tiga tahun kita kembalikan lagi ke orangtua siswa juga secara sederhana,” ujar Sulismayati
Dirinya juga mengingatkan setelah pelepasan siswa saat upacara bendera tidak ada lagi acara perpisahan yang dilakukan oleh siswa secara diam diam.
” Peran orangtua sangat penting untuk mengawasi dan menjaga anaknya. Jangan sampai melakukan hal yang tidak bermafaat,” katanya
Hal yang sama juga dikatakan Pengawas Pembina SMAN 8 Pekanbaru Fauzi Enny. Menurutnya, perpisahan dan pelepasan siswa secara sederhana saat upacara disekolah merupakan acara yang harus didukung. Hal ini sebagai bentuk dukungan dari kebijakan Gubernur Riau untuk tidak melaksanakan perpisahan yang membebani orangtua siswa.
” Kita dukung apa yang dilakukan SMAN 8 Pekanbaru hanya melaksanakan pelepasan siswa secara sederhana,” kata Fauzi.
Fauzi juga meminta kepada orangtua jangan sampai pasca pengumuman kelulusan siswa, melaksanakan perpisahan secara diam diam apakah itu dihotel dan tempat lainnya
” Pantauan dan pengawasan orangtua sangat dibutuhkan untuk mengawasi jangan sampai siswa melaksanakan perpisahan secara diam dan tersembunyi. Ini harus menjadi perhatian orangtua siswa,” kata Fauzi (rl)